Kerugian Banjir Bandang di Aceh Capai Rp120 Miliar

“Perkiraan kami sementara kerugian akibat musibah ini tidak kurang dari Rp120 miliar, mengingat banyak sekali infrastruktur yang rusak,” kata Camat Tangse, Jafaruddin, Minggu (13/3/2011).

Data sementara menyebutkan, sebanyak 209 rumah rusak berat dan 17 lainnya rusak ringan akibat disapu banjir. Rumah itu terbagi di 10 desa, di antaranya Layan, Peunalon Sa, Peunalon Dua, Blang Dalam, Ranto Panyang, Blang Bungong, Blang Pandak, Keude Tangse, Blang Dhot, dan Krueng Meuriam.

“Banyak infrastruktur seperti jembatan, jalan, bangunan-bangunan lain juga rusak. Sekarang semuanya masih dalam pendataan,” tambah Jafaruddin.

Menurut dia, sekira 150 hektare lahan persawahaan warga juga rusak akibat banjir bandang. Lahan yang kini dipenuhi lumpur dan batang kayu itu sebagian besar sedang dalam proses memasuki musim tanam.

Jafaruddin menyebutkan banjir juga merusak sejumlah kebun warga yang ada di kaki pegunungan. Warga Tangse umumnya bekerja sebagai petani kebun dengan menanam kakao, kopi, durian, rambutan, dan lainnya sebagai sumber ekonomi.

Dia memperkirakan ribuan warga di sana akan kehilangan pekerjaan jika lahan-lahan pertanian itu tak segera direhabilitasi. “Memang saat ini sedang dalam pendataan, kita meminta ketika ini selesai maka segera direhabilitasi,” sebut Jafaruddin.

Proses rehabilitasi Tangse diperkirakan memakan waktu tak sedikit mengingat banyaknya tingkat kerusakan yang masif. Dia meminta adanya keterlibatan Pemerintah Pusat dalam penanganan wilayahnya agar sendi perekonomian warga kembali hidup.

Bantuan untuk korban banjir bandang di Tangse hingga Sabtu sore terus berdatangan. Truk-truk pengangkut bantuan terus masuk ke kecamatan yang berada di lereng pegunungan tersebut atau sekira 210 kilometer arah barat daya Kota Banda Aceh.

Sementara korban selamat dari banjir yang rumahya rusak berat kini mengungsi ke beberapa titik di masjid-masjid dan pasantren yang ada di sana. Sebagian lagi mengungsi ke rumah kerabat.