Ratusan umat Hindu Gelar Dharma Shanti

Demikian disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Tengah, I Nyoman Surahata dalam acara Dharma Shanti Bersama Umat Hindu Klaten tersebut.

Dharma Shanti, jelas Nyoman, merupakan suatu ajaran untuk mewujukan kerukunan antar umat beragama dengan cara saling maaf memaafkan dengan ucapan yang suci dan tulus. Setelah melakukan Nyepi, lanjutnya, umat Hindu harus dengan jernih hati menghapus semua kekhilafan.

“Dharma Shanti merupakan rangkaian terakhir dari perayaan Nyepi. Sebelumnya juga didahului dengan Tawur Agung untuk menyucikan bumi, lalu Nyepi dengan pati geni dan pati lelungan untuk menyucikan diri pribadi,” kata Nyoman.

Selain itu, imbuhnya, umat Hindu harus mengendalikan hawa nafsu negatif, serta melakukan introspreksi atas dosa-dosa yang telah diperbuat lalu bergegas menuju hal-hal yang lebih baik. Dalam pesan khususnya kepada umat Hindu Klaten, I Nyoman Surahata juga menyampaikan agar umat Hindu mendorong teciptanya keadilan sosial.

Selain itu agar tecipta kebahagiaan di dunia ini, perlu diciptakan harmonisasi antar umat manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia dan antar manusia dengan alam.

Acara Dharma Shanti tersebut diisi dengan pentas kesenian dan pembacaan sloka (kitab suci Weda), dan dharma wacana oleh perwakilan dari Kementrian Agama (Kemenag). Ketua Panitia penyelenggara, I Ketut Wiryana mengemukakan, tujuan diselenggarakanya Dharma Shanti bersama tersebut untuk meningkatkan bhakti umat Hindu kepada Sang hyang Widhi, meningkatkan rasa kebersamaan, rasa cinta kasih dan persaudaraan, serta meningkatkan keharmonisan dalam mewujudkan ketentraman dan kedamaian hidup.