Rusunawa Jurug dioperasikan Juni

Rusunawa dengan kapasitas 74 kamar itu selama 10 bulan terakhir mangkrak. Kepala UPTD Rumah Sewa DPU Solo, Toto Jayanto saat ditemui wartawan Selasa (10/5) mengakui Rusunawa Jurug tahap pertama selesai dibangun Juni 2010 lalu. “Sebenarnya kami sempat akan masukkan anggaran penyambungan listrik dalam APBD Perubahan tahun 2010. Tapi karena ada proyek Rusunawa Jurug tahap kedua yang notabene di bagian depan, anggaran kami batalkan,” katanya.

DPU memutuskan menunda pengoperasian Rusunawa Jurug pertama yang merupakan program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) hingga pembangunan Rusunawa Jurug kedua program Kementerian Pekerjaan Umum (DPU) selesai. Sebab pengoperasian Rusunawa tidak akan optimal bila masih ada proyek pembangunan di dekatnya. Toto melanjutkan warga bantaran Sungai Gajah Putih diprioritaskan menyewa Rusunawa Jurug. Hanya saja sejauh ini baru ada sembilan orang asal Gajah Putih yang mendaftarkan diri.

Toto mengungkapkan sejauh ini sudah ada 180 peminat yang mendaftarkan diri menjadi penyewa Rusunawa Jurug. Dari jumlah itu hanya 74 orang yang akan ditempatkan ke Rusunawa Jurug pertama. Sisanya diarahkan untuk menyewa Rusunawa Jurug kedua yang diperkirakan selesai dibangun Agustus 2011. “Kami akan proses cepat Rusunawa Jurug program Kementerian PU. Setelah rampung pembangunan fisik Agustus tahun ini, bisa langsung dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Penyewa bisa langsung menempati,” tegasnya.

Tim DPU berencana mengecek kondisi fisik Rusunawa Jurug akhir Mei ini. Sekaligus meratakan akses masuk menuju Rusunawa pertama di bagian dalam. Mengenai daya listrik Rusunawa Jurug menurut Toto sebesar 53 KVA setara dengan daya di Rusunawa Semanggi.