Sheryl Sandberg, Orang Nomer 2 Di Facebook

Bekerja dengan Mark Zuckerberg, di bidang teknologi yang banyak didominasi kaum pria, hanya mampu dilakukan wanita-wanita tangguh. Dan Sheryl Sandberg adalah salah satunya.

Profil kita kali ini bukan termasuk seorang geek atau techie. Bahkan sebenarnya, ia adalah lulusan Bachelor of Economics, dan MBA di Harvard University.

Walaupun bergelut di bidang ekonomi dan bisnis, Sheryl selalu berkontribusi pada organisasi maupun perusahaan bonafit dengan prestasi yang membanggakan.

Sheryl tercatat pernah menjalani beberapa pekerjaan asisten dan magang di perusahaan terbaik pada masa-masa remajanya, kemudian menjadi Kepala Staf di Department of Treasury Amerika Serikat. Dan sebelum bergabung dengan Facebook, ia adalah Vice President Global Online Sales and Operations di Google.

Dengan Mark Zuckerberg, Sheryl lah yang mengarahkan situs jejaring sosial Facebook untuk mulai mendatangkan laba.

Seperti yang Anda ketahui, pada awal didirikannya situs ini, Mark tentu tidak pernah mengira Facebook akan menjadi sebesar dan sebernilai ini. Pada saat itu, ia hanya bercita-cita untuk dapat menciptakan sebuah situs yang keren, masalah keuntungan, akan menyusul belakangan.

Setelah bergabung dengan Facebook, Sheryl langsung bergerak cepat untuk membuat Facebook segera menjadi situs yang profitable. Hingga akhirnya, pada tahun 2010, dengan kontribusi iklan, Facebook kini benar-benar mendatangkan keuntungan yang signifikan.

Walaupun bukan termasuk seorang geek, namun keseharian Sheryl tidak bisa jauh-jauh juga dari gadget teknologi canggih. Setiap hari ia selalu membawa laptop, Apple iPad, Android dan Blackberry nya. Ia mengaku akan mencoba segala cara untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja.

Karena sebagai COO Facebook dengan bawahan lebih dari 3.000 karyawan, begitu banyak yang ingin mendapatkan perhatiannya. Ia memiliki berbagai pilihan cara berkomunikasi dengan orang-orang tertentu.

Seperti misalnya dengan bosnya, Mark Zuckerberg lebih menyukai berkomunikasi dengannya melalui instant message chat. Dengan saudaranya, ia terbiasa menggunakan telepon. Dan dengan suaminya, mereka lebih sering berkomunikasi dengan email!

Oleh karenanya Sheryl mengaku merasa sulit jika harus tidak terhubung dengan jaringan internet sama sekali. Kalaupun bepergian dengan pesawat terbang, ia memilih penerbangan yang menawarkan fasilitas Wi-Fi.

Walaupun demikian, ia tetap memilih untuk memiliki waktu pribadinya sendiri. Ia terbiasa mematikan handphone dimalam hari, agar tidak terbangun dan terjaga. Ia akan mengecek email di awal pagi hari, dan di akhir malam hari sebelum tidur. (it/des)