Asal Muasal Tos-Tosan

Sementara penggunaan kata tos sudah familiar, muncul bentuk turunan tos-tosan di lingkungan olah raga, khususnya sepak bola di Tanah Air, ke dalam perbendaharaan istilah olah raga. Kata ini sepantar dengan adu tendangan penalti.

Sebagai ragam cakapan, tos-tosan di kalangan penggemar sepak bola adalah sesuatu yang lumrah, tapi tidak demikian dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia sampai dengan edisi terbaru. Lema tos-tosan belum tercantum sebagaimana ‘toser’ (pengumpan) dalam olah raga voli. Lalu, dari mana asal istilah ini?

Istilah tos-tosan diduga bertalian erat dengan tradisi tossing coin atau flip a coin yang sudah berlangsung sejak masa Romawi. Pada masa itu, lempar koin dianggap sebagai salah satu ‘jembatan’ pengambilan keputusan karena tidak adanya kesesuaian di antara kedua belah pihak, khususnya tentang sengketa tanah, perkawinan, atau karena tindak kriminal. Lempar koin seolah menjadi salah satu cara terbaik sekaligus praktis dalam mencari penyelesaian.

Dalam perkembangannya, tradisi tos seolah meresap dalam kehidupan sehari-hari dan acap kita jumpai dalam setiap sendi kehidupan manusia di mana pun. Tak ketinggalan dalam ranah olah raga sebagai sebuah kegiatan komunal.

Lingkungan olah raga mengenal tos-tosan melalui kegiatan football di mandala Amerika. Mengadopsi sistem football toss game dalam american fottball, tos-tosan adalah adu keberuntungan membidikkan bola ke dalam gawang sesuai urutan. Konsep adu keberuntungan inilah yang diserap dan dimplementasikan dalam cabang sepak bola sebagai “tos-tosan”. Seperti halnya adu tendangan penalti, bukan?

Satu hal yang pasti, tos-tosan acap menepikan skill, yang ada hanyalah keberuntungan saat melontarkan bola. Namun, setidaknya muncul anologi anyar soal adu tendangan penalti yang mengacu pada konsep football toss game. (/adi)