12:58:00 PM Wednesday, January 12, 2011 | Post by: TIM & AKUR NETWORKS

10 Desa di Lereng Merapi Siaga Bencana

Belajar dari letusan dahsyat Merapi di tahun 2010 yang menewaskan ratusan jiwa, masyarakat yang hidup di lereng gunung itu diingatkan untuk terus waspada. Apalagi, erupsi Merapi berpotensi kembali terjadi.

Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri, hari ini, Rabu 12 Januari 2010 meresmikan 10 desa di Kabupaten Sleman menjadi desa siaga bencana. Desa-desa itu terletak di Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan.

"Sekian banyak bencana sterjadi selama ini, khususnya Merapi, kampung siaga bencana kita buat agar masyarkat siap siaga ketika ada bencana," kata Menteri Sosial di balai desa Umbulharjo, Cangkringan, lokasi barak pengungsian korban Merapi.

Dengan siaga dini menghadapi bencana, diharapkan masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika malapetaka hadir.

Sementara, komandan relawan tanggap bencana DIY, Teguh Raharjo mengatakan, peresmian 10 desa menjadi kampung siaga punya arti penting. "Agar masyarakat siap, karena Merapi 'acaranya' rutin," kata dia.

Dijelaskan Teguh, setiap empat tahun sekali Merapi mengalami erupsi, dengan skala kecil hingga besar seperti tahun 2010 lalu.

"Ini agar masyarakat tahu standar SOP, tahu harus lari ke mana," kata dia.

Di setiap desa siaga, tambah dia, dipersiapkan lumbung sosial, mobil taktis, motor trail, juga pelatihan untuk warga. "Juga dibangun skretariat gardu pandang tiga lantai di Umbulharjo," tambah dia.

Setelah meresmikan desa siaga, Menteri Sosial mengunjungi Dusun Kinahrejo, kampung halaman Mbah Maridjan, juru kunci Merapi, yang luluh lantak diterjang awan panas.

Desa Kinahrejo adalah wilayah pertama yang jadi korban dahsyatnya letusan Merapi Selasa 26 Oktober 2010.

Sejarah mencatat, sejak tahun 1548, Merapi sudah meletus sebanyak 68 kali--dengan letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan dahsyat pernah terjadi antara lain tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Juga di tahun 2010.