AS Siapkan Strategi Hadiah Untuk Redam Kontroversi Drone
Sumber-sumber diplomatik mengatakan bahwa Washington telah mulai menimbang-nimbang berbagai opsi untuk menanggapi protes Islamabad tanggal 17 Maret atas drone tidak manusiawi Washington yang menembaki warga Waziristan Utara dan menewaskan 39 orang.
Sumber-sumber mengatakan tidak ada komunikasi antara Departemen Luar Negeri AS dan Dinas Luar Negeri Pakistan sejak tanggal 17 Maret ketika Duta Besar AS untuk Pakistan Cameron Munter dipanggil dan diberitahu dengan tegas bahwa serangan drone itu tidak bisa diterima.
Munter kemudian berjanji untuk pergi ke Washington pada tanggal 19 Maret untuk menyerahkan catatan pers Pakistan, tapi dia malah mengunjungi kembali Dinas Luar Negeri pada tanggal 25 Maret untuk mengundang Menteri Luar Negeri Salman Bashir agar berkunjung ke AS.
Pakistan memboikot pertemua trilateral antara Afghanistan, Pakistan, dan AS di Brussels pada tanggal 26 Maret sebagai tanda protes dengan pandangan bahwa Washington akan meminta maaf tapi yang mana sejauh ini belum terjadi.
Washington dilaporkan tengah mempertimbangkan berbagai opsi dengan fokus utama menekan Pakistan untuk meluncurkan sebuah operasi militer di Waziristan Utara, sebuah wilayah yang dianggap sebagai pusat teroris.
Terdapat pernyataan yang bertentangan mengenai target serangan drone dan korban tewas di North Waziristan. Jumlah korban tewas adalah yang tertinggi dalam sebuah serangan rudal drone.
Seorang pejabat mengatakan bahwa rudal itu menarget sebuah rumah saat para tetua loyalis Hafiz Gul Bahadur, komandan Taliban, tengah berusaha untuk memediasi antara dua kelompok yang saling berlawanan di dalam bangunan tersebut.
Pejabat lain mengatakan bahwa drone menyerang sebuah kendaraan di area itu yang sedang lewat di depan sebuah rumah di mana anggota suku setempat tengah mengadakan pertemuan, dan menewaskan mereka. Seorang anggota suku di daerah itu mendukung pernyataan tersebut.
"Itu bukan pertemuan militan, tapi pertemuan para tetua suku dari desa Ismail Khan untuk menyelesaikan perbedaan mengenai urusan bisnis," ujar seorang anggota suku Zia-ur-Rehman.
"Salah seorang komandan Bahadur, Sharabat Khan, juga hadir dalam pertemuan itu karena dia salah satu pemimpin lokal, tapi mereka sedang membahas bisnis."
AS Siapkan Strategi Hadiah Untuk Redam Kontroversi Drone
dunia, utama . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
dunia, utama . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?