|

Follow us on

|
CLASS IT

Bombardir Serangan Sekutu ke Libya, SBY Diminta Telepon Obama

AKURNEWS-Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bernada meragukan bocoran WikiLeaks mengenai Indonesia saat membuka Jakarta International Defense Dialog di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dinilai terlambat. Pengamat komunikasi politik Effendy Gozali mengatakan, jika memang isu itu tak benar, Presiden tak perlu menanggapinya ataupun memberikan bantahan seperti yang dilakukan kalangan Istana.

Dalam pernyataannya, Presiden menyebutkan apa yang disampaikan WikiLeaks bisa memengaruhi dan memberikan implikasi secara politik dan keamanan.

”Pernyataan ini agak telat. Sebenarnya enggak usah dibantah,” katanya di Gedung DPR, Jakarta.

Effendy mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukannya bersama peneliti komunikasi asing lainnya, pola komunikasi politik di Amerika Serikat perlu dicontoh. Di negara tersebut, para politisinya hafal betul kalau mereka tak perlu melakukan bantahan serius atau memberikan tanggapan jika memang tidak melakukan hal seperti yang dimuat dalam pemberitaan yang menyudutkannya.

”Kalau di AS itu, dituduh, selama dia tidak melakukan, dia biasa-biasa saja. Di sana sudah lazim pejabat publik akan dipertanyakan soal ijazah, affair, atau anak-anak Anda bisnisnya apa saja. Cuma, selama itu tetap sesuai hukum yang berlaku, enggak ada tuh yang namanya kepanasan, apalagi sampai mengeluarkan pernyataan bahwa ini membahayakan negara dan sebagainya,” tuturnya.

Menurut Effendy, Presiden jangan mengulang kesalahan yang sama ketika pada tahun 1986 seorang jurnalis mengungkap harta kekayaan Presiden Soeharto di harian Australia, Sidney Morning Heralds. Saat itu Soeharto mengatakan pemberitaan itu menghina martabat bangsa. Namun, ternyata hal itu terungkap pada tahun 1998. Lantas, apakah pernyataan Presiden Yudhoyono saat ini dinilai tepat?

”Sampai saat ini tepat, sampai terbukti WikiLeaks itu benar,” ujarnya.

Indonesia di WikiLeaks

Seperti diketahui, harian Australia, The Age, Jumat (11/3/2011), memuat berita utama tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Laporan harian itu berdasarkan kawat-kawat diplomatik rahasia Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang bocor ke situs WikiLeaks.

Kawat-kawat diplomatik tersebut, yang diberikan WikiLeaks khusus untuk The Age, mengatakan, Yudhoyono secara pribadi telah campur tangan untuk memengaruhi jaksa dan hakim demi melindungi tokoh-tokoh politik korup dan menekan musuh-musuhnya serta menggunakan badan intelijen negara demi memata-matai saingan politik dan setidaknya seorang menteri senior dalam pemerintahannya sendiri.

Laporan-laporan diplomatik AS tersebut mengatakan, segera setelah menjadi presiden pada tahun 2004, Yudhoyono mengintervensi kasus Taufik Kiemas, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Yudhoyono dilaporkan telah meminta Hendarman Supandji, waktu itu Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus, menghentikan upaya penuntutan terhadap Taufik Kiemas untuk apa yang para diplomat AS gambarkan sebagai ”korupsi selama masa jabatan istrinya”.

Sebelumnya, puluhan orang, termasuk warga sipil, tewas akibat bombardir pasukan sekutu ke Libya. Indonesia diminta bersuara lebih keras. Untuk itu, Presiden SBY ada baiknya menelepon Presiden AS, Barack Obama, agar suara RI lebih bisa didengar.

"Serangan ini harus dihentikan, sudah cukup. Pemerintah Indonesia perlu bersuara," ujar pengamat hukum internasional, Prof Hikmahanto Juwana.

Kabarnya, Belanda akan masuk dalam pasukan sekutu untuk menyerang Libya. Jika ini terjadi, akan semakin menguatkan sorotan bahwa yang terjadi adalah Barat versus Libya. Meski memang, dalam pasukan sekutu, bergabung pula Qatar yang notabene merupakan negara Arab.

"Harus ada komunikasi antara SBY dengan Obama. SBY bisa menelepon Obama dan dengan suara bahwa Indonesia sebagai negara anggota OKI, Non-blok, dan Ketua ASEAN meminta serangan dihentikan, maka dengan itu lebih bisa didengar," sambung Hikmahanto.

Serangan militer ini, lanjut dia, bagi pendukung Khadafi merupakan agresi. Namun bagi kelompok yang tidak sejalan dengan Khadafi merupakan sinyal yang baik bagi pergantian kepemimpinan dan situasi politik di negara yang kaya akan emas hitam tersebut.

"Karena serangan ini sudah tidak lagi sah, maka harus segera dihentikan," imbuh Hikamahanto.

Menurutnya, serangan militer pasukan sekutu tidak lagi sah, karena pasukan sekutu telah menyerang kompleks kediaman Khadafi. Padahal sesuai Resolusi 1973/2011, salah satu poinnya mengatur no fly zone atau zona larangan terbang bagi pesawat tempur pemerintah Khadafi. Instalasi militer pemerintah Khadafi boleh diserang agar tidak digunakan untuk menyerang rakyat Libya.

Bombardir Serangan Sekutu ke Libya, SBY Diminta Telepon Obama 100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.



sikut
Bombardir Serangan Sekutu ke Libya, SBY Diminta Telepon Obama
. Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Advertisement



Gunakan akun Anda untuk berkomentar:



Apa komentar anda?

Redaksi: redaksi.akurnews@gmail.com
Informasi pemasangan iklan
Klik: Pasang Iklan
Iklan Cespleng
  • ADIT TRANS

    PERSEWAAN MOBIL ADIT TRANS SOLO Sewa Mobil Solo ADIT TRANS www.sewamobilsoloadittrans.com

  • JAMU EMPOT2 SUPER ASLI MADURA

    JUAL JAMU EMPOT SUPER MADURA ASLI HARGA DISTRIBUTOR EMPOT2 SUPER : 55.000 asli madura agar

  • OTORENT 0271-7969998

    MUDIK KELILING SOLO…!!! Sewa mobil Solo  OTORENT akan melayani Anda kemanapun t

Berita Utama
Berita Terhangat
Loading...