"Ini Bukan Karma PKS, Hanya Pemanfaatan Celah Bombardir PKS"
Hal itu berpotensi memecah belah suara partai pimpinan Luthfi Hasan Ishaq itu.
“Saya kira bukan hanya konflik internal antara pengurus lama dan pendirinya, tetapi juga konflik integritas, moral, dan etik. Sebenarnya partai ini sedang mengalami degradasi karena isu seks poligami juga ada di situ,” ujar Arbi, Rabu (23/3/2011).
Dia menambahkan, sebenarnya tidak ada penunggangan pihak tertentu di balik aksi tuding kader PKS. “Banyak sekali masalah di partai itu, mereka berulah seolah ada yang menunggangi, padahal tidak ada. Itu untuk menutupi banyaknya masalah internal partai itu,” kata Arbi.
Menurutnya, alangkah lebih baik jika PKS lebih fokus bekerja membantu pemerintah mencari solusi persoalan bangsa dan negara ketimbang saling membuka aib sendiri.
“Sekarang banyak persepsi negatif terhadap partai itu, jelas bakal pengaruh (suara) nantinya. PKS itu masalahnya substansial dia berada di ujung ekstrim dalam spektrum ideologi,” tandasnya.
Sebelumnya, Yusuf Supendi melaporkan dugaan korupsi Sekjen PKS, Anis Matta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin. Namun, Anis, menenggarai, tindakan Yusuf Supendi ditunggangi oleh kelompok tertentu yang bertujuan menghancurkan PKS.
Menyikapi kabar tersebut, Yusuf membantah jika dirinya dibekingi beberapa orang. Yusuf yang mengadukan PKS ke KPK mengaku hanya ingin membuka “borok” PKS yang selama ini dia pendam.
Sementara itu, mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, mengatakan partainya sudah membahas semua masalah terkait Yusuf Supendi. Hidayat membantah ada faksi-faksi di tubuh partai.
"Tidak ada faksi-faksi dalam PKS. Tidak ada yang disebut faksi tua faksi muda. Tidak ada," kata Hidayat di Gedung DPR.
Hidayat menyesalkan sejumlah pihak mengesankan dirinya masuk faksi tua. Menurutnya, saat mukernas di Yogya bulan lalu ditegaskan bahwa hanya ada satu PKS, Partai Keadilan Sejahtera. "Nama kita tidak dipisah, Partai Keadilan atau Sejahtera," ujarnya.
"Jadi pengesanan muncul kubu kaum muda, tua, keadilan atau kesejahteraan dan saya masuk kaum tua. Padahal, anak saya baru dua tahun. Saya yakin itu tidak ada."
Hidayat menilai, orang luar partai menilai ada kubu hanyalah dinamika lumrah setiap partai. "Itu tugas dari partai untuk menyelesaikannya sebijak-bijaknya supaya tidak terjadi fitnah, supaya tidak menjadi bola liar, politisasi oleh pihak-pihak yang memang menunggu celah untuk bisa membombardir PKS," ujarnya.
Seperti diketahui, isu terjadi kubu-kubuan itu mengemuka sejak transformasi Partai Keadilan menjadi PKS pada 2004 lalu. Bahkan, pada pemilu 2009 lalu sejumlah elit partai itu menggalang gerakan mengkritisi DPP PKS dan menamakan gerakan mereka Forum Kader Peduli (FKP). "Itu juga tidak benar, karena pada hakekatnya saya adalah deklarator PK. Orang-orang awal dan deklarator yang mendeklarasikan, di situ ada pak Yusuf Supendi dan 50 lainnya," katanya.
Menurut Hidayat, PK dan PKS tidak ada perbedaan. "Secara prinsip tidak ada perbedaan mendasar antara PK dan PKS. Bahwa PKS kemudian semakin berkembang ya itulah hasil perjuangan yang telah dilakukan oleh kawan-kawan," katanya.
Sedangkan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan sampai saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum dijadwalkan bertemu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena belum ada kepentingan mendesak.
"Sampai sekarang memang belum ada rencana bertemu dengan PKS. Saya belum tahu kapan. Kalau memang itu dianggap ada urgensi untuk berkomunikasi ya tentu akan kita dengar. Sejauh ini belum," kata Julian di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurut dia, Presiden Yudhoyono sebagai ketua koalisi sebenarnya selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan para pimpinan politik anggota koalisi.
Namun hingga kini, lanjut Julian, belum ada agenda untuk memanggil PKS.
"Tapi bisa saja setiap saat berubah," ujarnya.
Sampai saat ini Presiden Yudhoyono sudah bertemu dengan semua pimpinan partai politik anggota koalisi kecuali PKS pasca hak angket tentang mafia pajak yang kemudian memicu pernyataan Presiden tentang evaluasi koalisi pendukungnya.

"Ini Bukan Karma PKS, Hanya Pemanfaatan Celah Bombardir PKS"
politik . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
politik . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?