Syawalan Rowo Jombor, Warga Berebut Gunungan Ketupat
Kondisi ini membuat panitia setempat harus berbuat ekstra untuk mengantisipasi warga yang seakan sudah tidak sabar untuk segera berebut ketupat.
Sebelumnya, 18 gunungan ketupat diarak dari alun-alun Klaten menuju bukit Sidhoguro untuk diperebutkan warga setempat. Disaat warga berebut gunungan ketupat, ada beberapa oknum yang melakukan tindakan tidak terpuji. Usai mereka mendapatkan ketupat, langsung dilemparkan dan banyak yang terinjak-injak sehingga menjadikan ketupat yang notabene isinya dari beras tersebut menjadi mubazir atau sia-sia.
Ketua panitia kegiatan Drs Siswanto MM di sela-sela kegiatan kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak puluhan tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Rawo Jombor ada. Awal mula diselenggarakan acara ini ketika disana tinggal seorang pemuka agama bernama Sayid Habib yang masih memiliki darah dari Kasunanan Surakarta.
Ketika menyenggarakan syawalan, dia sengaja menyediakan ketupat yang dia bagikan pada masyarakat sekitar sebagai bentuk sedekah. Dipilihnya ketupat karena berasal dari kata 'Ngaku Lepat' (mengaku bersalah). "Setelah itu, tiap bulan syawal masyarakat di sini selalu mengadakan kegiatan ini. Selain sebagai wujud syukur, juga bertujuan untuk meneruskan budaya dari leluhur. Masyarakat yakin, bagi siapa saja yang bisa mendapatkan ketupat tersebut akan mendapat berkah. Sehingga tidak sedikit warga yang lalu mengkramatkan ketupat tersebut," ungkapnya.
Rohmadi (64) warga Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes mengaku tiap tahun pasti meluangkan waktu untuk datang ke grebeg syawalan ketupan ini. Dia datang istrinya ini beruntung bisa mendapatkan beberapa buah ketupat. "Nanti ketupatnya akan saya makan. Mudah-mudahan rezekinya tambah lancar," ungkapnya.
Syawalan Rowo Jombor, Warga Berebut Gunungan Ketupat
hot, klaten . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
hot, klaten . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?