NATO Akhiri Misi di Libya
Dewan Keamanan PBB, Maret lalu, memutuskan untuk menggunakan "segala cara yang diperlukan" guna melindungi warga sipil Libya, setelah pasukan Kolonel Muammar Qadzafi menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk memadamkan protes terhadap rezimnya.
Perlindungan warga sipil Libya yang dijuluki "Unified Protector" dianggap sebagai salah satu operasi paling sukses dalam sejarah koalisi NATO, menurut Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen.
Operasi ini diluncurkan pada malam kesembilan belas Maret, ketika pasukan yang setia pada Qadzafi mendekati kota Benghazi yang dikuasai para pemberontak.
Keberhasilan operasi militer NATO di Libya tidak lepas dari dukungan kuat mesin militer AS.
Pesawat tempur NATO telah melakukan lebih dari 26 000 serangan mendadak di atas Libya, di mana 10 ribu serangan udara telah menghancurkan lebih dari seribu tank, artileri dan sistem pertahanan rezim Qadzafi.
Namun koresponden BBC Jonathan Beale mengatakan bahwa kekuatan Barat akan tetap berada di Libya untuk waktu yang lama, meskipun NATO telah mengumumkan secara resmi untuk mengakhiri misinya di Libya.
Dewan Keamanan tetap memutuskan untuk mengakhiri misi NATO di Libya, meskipun Dewan Transisi Nasional Transisi meminta perpanjangan misi NATO di negaranya. (dun/des)
NATO Akhiri Misi di Libya
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?