Sering Mengamuk, Suparjo Dipasung di Rumah Kosong
Meski Parjo masih bisa bergerak bebas, namun dia tak akan bisa pergi kemana mana karena seluruh jendela rumah dikunci dari luar sedangkan pintu kayu diganti dengan jeruji besi yang juga digembok. Sejumlah wartawan yang menyambangi rumah tersebut tidak diijinkan pihak keluarga untuk memotret kondisi Suparjo yang sesungguhnya.
Menurut penuturan Sujito (55) kakak, Suparjo, keluarganya tidak punya pilihan lain karena kondisi kejiwaan Suparjo yang sering membahayakan keluarga dan tetangganya. Keluarganya pun sering takut berkonuminasi dengannya. “Bahkan untuk pemberian makan atau minum terpaksa dilakukan lewat pintu jeruji,” katanya, Minggu (16/10).
Pemasungan terhadap Suparjo, merupakan kesepakatan keluarga. Karena sudah berkali- kali Suparjo dirawat di rumah sakit, baik di Klaten, Solo maupun Semarang, namun ternyata tidak bisa sembuh secara total dan kembali kambuh. Bahkan istri dan anaknya terpaksa pergi dari rumah hingga sekarang.
Suparjo mengalami kelainan sejak masih sekolah di SD. Awalnya, menurut dia, adiknya memancing bersama sejumlah temannya hingga sore hari. Ikan hasil memancing lalu digoreng dan digunakan untuk lauk makan malam. Tak lama kemudian, Suparjo keluar dari rumah dan tidak kembali namun hingga tengah malam tidak kembali.
Seluruh keluarga kebingungan mencari karena awalnya dikira hanya keluar untuk kencing. Semalaman dicari ke seluruh pelosok kampung namun tidak ditemukan dan baru ditemukan tersesat di gedung SD Methuk. "Sejak saat itu dia mengalami kelainan dan tak kunjung sembuh total, hingga sekarang," katanya. (byl/Dis)
Sering Mengamuk, Suparjo Dipasung di Rumah Kosong
boyolali . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
boyolali . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?