Pemberontak Kolombia FARC Menolak Menyerah
FARC tidak bakal menyerah, meski pemimpin mereka, Guillermo León Sáenz Vargas, lebih dikenal sebagai Alfonso Cano telah tewas.
Dalam sebuah pernyataan, yang didistribusikan melalui Internet, sekretariat FARC mengumumkan bahwa "Perdamaian di Kolombia hanya dapat dicapai setelah penyebab gelombang perlawanan dihapuskan dan bukan sebagai akibat dari terminasi berperang sukarela di pihak kita.".
Sekretariat menegaskan ini bukan pertama kalinya FARC kehilangan salah satu yang paling penting. Sudah banyak dalam barisan kita, dan selalu orang-orang yang penuh keberanian dan percaya dalam kemenangan, akan terus melawan.
Kematiannya justru melambangkan kemauan rakyat Kolombia agar mau mengorbankan hidup demi mencapai tujuan mereka.
Alfonso Cano tewas sebagai hasil dari operasi militer berkode sandi "Odyssey", dalam pertempuran pasukan pemerintah dengan FARC, hari Jumat lalu.
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menggambarkannya sebagai pukulan paling menghancurkan bagi FARC selama lebih dari 40 tahun keberadaannya, berkat penggunaan teknologi tinggi, kerja intelijen militer dan rencana operasi secara menyeluruh.
Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Darla Jordan menyebutkan bahwa kematian Cano adalah sebuah kemenangan penting bagi Kolombia dan pukulan yang kuat untuk kelompok FARC.
"Kami mendukung rakyat Kolombia dalam memerangi FARC, yang diakui oleh AS sebagai organisasi teroris," kata Jordan.
Dengan demikian, para pemberontak FARC menolak permintaan oleh presiden Santos untuk meletakkan senjata sehubungan dengan kematian cano.
"Operasi terhadap pemebrontak membuat para pemimpin menegaskan bahwa pihaknya tidak punya pilihan, selain menghentikan perlawanan," kata Santos. (dun/eko)
Pemberontak Kolombia FARC Menolak Menyerah
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?