Telepon Lelucon Seret Pakistan Ke Jurang Perang Dengan India
Di hari-hari segera setelah 10 pejuang Lashkar-e-Taiba Pakistan membunuh 166 orang di Mumbai, seorang pria berpura-pura menjadi Menteri Urusan Eksternal India pada saat itu, Pranab Mukherjee, menelepon Asif Zardari, presiden Pakistan, untuk memperingatkan bahwa pihaknya akan meluncurkan sebuah tanggapan militer.
Presiden Zardari dengan segera menghubungi kepemimpinan militer negara tersebut dan memerintahkan angkatan udaranya untuk menempatkan waspada penuh menghadapi sebuah kemungkinan serangan India. Ia juga menyusun sebuah kampanye diplomatik untuk menempatkan tekanan pada India agar menarik "ancamannya".
Menurut kawat tersebut, yang dipublikasikan di harian The Hindu pada Selasa (22/3), Condoleezza Rice, yang adalah Menteri Luar Negeri AS pada saat itu, begitu mengkhawatirkan perkembangan tersebut bahwa ia mengabaikan programnya dan terbang ke Islamabad dan new Delhi untuk menenangkan krisis tersebut.
Para pejabat Amerika di New Delhi menghubungi rekan mereka di Kementerian Urusan Eksternal India (Ministry of External Affairs – MEA) dan merasa khawatir ketika satu tokoh senior salah mengkonfirmasi bahwa Mukherjee memang telah menelepon presiden Pakistan.
Ketakutan dan kekhawatiran tersebut memberikan jalan untuk kebingungan ketika Rice menelepon menteri Urusan Luar Negeri India pada tengah malam untuk menanyakan mengapa ia telah membuat ancaman dan dikatakan bahwa ia tidak menelepon Presiden Zardari.
Menjelaskan kesalahpahaman tiga hari kemudian, Donald Mulford, Duta Besar Amerika untuk India, mengatakan ketika Menteri Gabungan India Gaitri Kumar telah mengatakan pada 1 Desember bahwa menteri tersebut telah melakukan panggilan telepon, MK Narayan, penasihat keamanan nasional India, kemudian bersikeras bahwa tidak ada panggilan telepon yang dapat dibuat tanpa sepengetahuannya.
Pada 3 Desember, Kumar menemui seorang konselor politik Amerika untuk mengkonfirmasikan bahwa bagaimanapun juga, tidak ada telepon dari Mukherjee.
Dalam sebuah kawat yang dikirim pada 4 Desember 2008, Duta Besar AS mengatakan bahwa ia "mencurigai bahwa Kumar secara salah menyimpulkan bahwa sebuah panggilan Mukherjee-Zardari terjadi dari fakta bahwa kantor Mukherjee, sebagai sebuah pencegahan, mempersiapkan pokok-pokok untuk digunakan jika Zaradi akan menelepon Perdana Menteri India Manmohan Singh ketika ia tidak bersedia, membuat Mukherjee menerima telepon tersebut."
Sebuah laporan pada kantor berita harian Pakistan, Dawn kemudian mengklaim bahwa panggilan telepon lelucon tersebut telah dibuat dari penjara pada sebuah telepon seluler yang diselundupkan oleh Saeed Shaikh, pejuang Al-Qaeda Inggris yang ditahan karena pembunuhan jurnalis Amerika Daniel Pearl.
Palwasha Khan, seorang anggota dari Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional Pakistan dan seorang mantan ajudan almarhumah Benazir Bhutto, mengatakan bahwa ia tidak percaya bahwa sebuah panggilan telepon telah menyebabkan sebuah perang antara kedua pesaing nuklir tersebut, namun telah dibuat pada satu ketika saat Pakistan telah menerima "ancaman terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi dari India.
Telepon Lelucon Seret Pakistan Ke Jurang Perang Dengan India
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
dunia . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?