Intelijen Pakistan Atur Isi Konferensi Pers Pembunuhan Bhutto
Keterangan dari mantan juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Brigadir Jenderal (purn.) Javed Iqbal Cheema dan mantan direktur jenderal Intelijen Militer, Ijaz Shah, didapatkan dari sejumlah sumber di Kementerian Dalam Negeri dan Badan Investigasi Federal (FIA) oleh Dawn.
Pernyataan-pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa Cheema bersaksi di hadapan Tim Investigasi Gabungan (JIT) dan mengatakan bahwa Mayor Jenderal (purn.) Nusrat Naeem, yang kala itu menjabat sebagai direktur jenderal sayap kontraintelijen ISI, memberikan isi konferensi pers kepada dirinya. Konferensi pers itu sendiri dihelat pada 28 Desember 2007.
Sejumlah sumber mengatakan bahwa Naeem, yang bekerja di Kota Berhria di Rawalpindi sejak pensiun, bisa saja dilibatkan dalam proses investigasi.
"Mayor Jenderal (purn.) Nusrat Naeem mungkin diinterogasi oleh JIT dari Badan Investigasi Federal dan namanya mungkin ditambahkan dalam dokumen pelengkap," kata seorang pejabat.
"Isi dari konferensi pers diberikan oleh Mayjen Nusrat Naeem dalam sebuah pertemuan," tambahnya.
Brigadir Cheema mengatakan bahwa pertemuan tersebut dihelat di markas besar ISI dan dirinya turut hadir bersama dengan Syed Kamal Shah yang kala itu menjabat menteri dalam negeri.
"Saya tidak menampaikan asumsi, menebak, atau beropini dalam konferensi pers. Saya hanya mengulangi lagi informasi yang saya dapatkan untuk dibagikan kepada media," katanya.
Dalam konferensi pers yang dihelat pada 28 Desember 2007, Cheema memutarkan rekaman suara berisi percakapan antara Baitullah Mehsud (yang dalam kaset rekaman diidentifikasi sebagai Amir Sab) dan satu tokoh lagi "Maulvi Sab". Ia mengatakan kepada wartawan bahwa pemimpin Tehrik-i-Taliban Pakistan berada di balik pembunuhan Bhutto.
Dalam dokumen baru yang diserahkan kepada pengadilan antiterorisme di Rawalpindi, paragraf 42 ada kaitannya dengan subjek.
"Dalam konferensi pers ini, direktur jenderal kala itu tidak hanya mengumumkan penyebab kematian Motharma Benazir Bhutto, tapi juga mendeklarasikan bahwa teroris yang melakukannya adalah anak buah Baitullah Mehsud, komandan kepala TTP. Kredibilitas investigasi dalam kasus ini dipengaruhi oleh konferensi pers yang prematur"
Sejumlah sumber di Kementerian Dalam Negeri mengaku yakin bahwa Cheema hanya bertindak berdasarkan instruksi dari atasannya, Kamal Shah, yang mendampinginya di markas ISI.
Mereka menambahkan, keputusan berpidato dalam konferensi pers tersebut diambil dalam sebuah pertemuan di pagi yang sama di kantor kamp Rawalpindi bersama dengan presiden dan kepala staf militer kala itu, Jenderal Pervez Musharraf. Brigadir Jenderal (purn.) Ejaz Shah, mantan kepala biro intelijen dan tangan kanan Musharraf, membenarkannya dalam sebuah pernyataan. Salinan pernyataan tersebut juga diperoleh Dawn.
Benazir menjadi sasaran dalam serangan tembakan dan bom saat ia meninggalkan Liaqat Bagh di Rawalpindi setelah sebelumnya berpidato di hadapan umum pada 27 Desmber 2007.
Musharraf, yang menjabat sebagai Presiden Pakistan saat pembunuhan Bhutto terjadi, diduga turut menjadi bagian dari konspirasi untuk menyingkirkan Benazir Bhutto, yang merupakan lawan politiknya, sebelum berlangsung pemilihan umum di Pakistan.
Intelijen Pakistan Atur Isi Konferensi Pers Pembunuhan Bhutto
dunia, utama . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
dunia, utama . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?