Sejumlah SMK di Solo Masih Kekurangan Guru
“Kalau di sini (SMKN 2 Surakarta), masih kekurangan guru di jurusan Mesin, Teknik, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa," jelasnya.
Dikatakan, gara-gara kekurangan guru, maka ada guru yang terpaksa malah mengajar 32 jam per minggu. "Itu jelas sudah over. Guru efektifnya kalau standar 24 jam per minggu. Kalau tidak ada penambahan guru baru, maka bisa saja nanti ada guru terpaksa mengajar 40 jam per minggu."
Masih kata Susanta, di SMKN 2 Solo, guru IT (kurang 2), guru Mesin (kurang 2), guri Listrik (kurang 1), giru Elektronika (kurang), guru Bahasa Inggris (kurang 1), guru Matematika (kurang 2), Fisika (kurang 2 guru). "Nah, kekurangan guru tersebut harus segera diatasi," pintanya.
Menurut Susanta, pihak sekolah tinggal menunggu dari Dikpora Surakarta. “Dikpora punya data basenya, sekolah menunggu dan sudah ditata oleh Dikpora, ya ini kan ditata supaya guru-guru sekolah negeri bisa terpenuhi. Pihak kami kan hanya melaporkan setiap 3 bulan untuk mengusulkan atau laporan kekurangan guru, jadi dasar Dikpora untuk plotting agar terpenuhi. Kalau 2012 tidak ada, ya kita memenuhi guru-guru yang ditambahi jamnya,” ujarnya.
Efek dari guru yang ditambahi jamnya, menuurtnya, akan membuat guru keletihan. "Banyak beban yang diemban guru, overload lah. Kalau persoalan mengajar berbasis IT yang kreatif ya beban pengajaran itu jadi dimudahkan (keefektivitas pembelajaran pesan pada anak itu cepat). Tidak hanya mencatat saja. Selain beban ringan dan target penyampaian pelajaran lebih cepat, dan ini pastinya ada kelemahan guru dalam penguasaan IT harus ditingkatkan. Guru tidak harus perlu dikursuskan dari sekolahnya, belajar sendiri lah kan dimanapun bisa dilakukan,” tandasnya. (slo/timlo)
Sejumlah SMK di Solo Masih Kekurangan Guru
solo . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
solo . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?