Realisasi Jampersal Boyolali Baru 16 Persen
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, dr Syamsudin mengatakan minimnya tingkat serapan Jampersal ini, selain terlambatnya pentunjuk teknis (Juknis) dari pusat, juga terlambatnya dana alokasi Jampersal.
“Hingga saat ini realisasinya baru mencapai 16 persen, karena itu perlu proses sosialisasi ke masyarakat, melalui puskesmas berikut jejaring di bawahnya,” katanya, Rabu (12/10).
Pihaknya akan membuka akses seluas-luasnya kepada ibu hamil untuk mengikuti program persalinan gratis ini antara lain syaratnya akan dipermudah, cukup menyatakan secara lesan sudah dapat mengakses Jampersal, dengan catatan belum terjamin asuransi kesehatan lain. Selain itu untuk rumah sakit pemerintah, puskesmas, serta bidan-bidan desa, tidak perlu membuat kerjasama dengan Dinkes. Namun kerjasama Jampersal tetap wajib dilakukan oleh rumah sakit swasta, poliklinik serta bidan swasta. Langkah ini diambil supaya tidak ada share cost pada rumah sakit swasta karena perbedaan biaya.
Total dana Jampersal di Boyolali, menurut dia mencapai Rp 2,1 miliar. Dana tersebut untuk melayani proses kelahiran 15 ribu ibu hamil normal. Namun bagi proses kelahiran yang tidak normal, maka akan dirujuk ke rumah sakit dan berapapun biayanya akan ditanggung sesuai standar kelas III. (byl/Dis)
Realisasi Jampersal Boyolali Baru 16 Persen
boyolali . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
boyolali . Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Follow @akurnews
Apa komentar anda?