|

Follow us on

|
CLASS IT

Abadikan Munir Jadi Nama Jalan, Belanda "Pukul Telak" RI

Suciwati, Istri Munir
Dia sangat terkejut saat nama suaminya dijadikan nama jalan di Belanda.
AKURNEWS-Penghargaan Pemerintah Belanda dengan mengabadikan Munir sebagai nama jalan secara otomatis membuat bangga keluarga serta aktivis hukum dan HAM di Tanah Air. Namun respons serupa belum tentu dirasakan pemerintah Republik Indonesia. Seperti dimuat situs Radio Nederland, 29 Maret 2011, hal tersebut dijanjikan Pemerintah Kota Den Haag saat bertemu dengan istri Munir, Suciwati.

“Kalau buat kami berpengaruh, buat keluarga juga sangat baik karena ada apresiasi. Tapi kalau buat pemerintah saya tidak mengerti, apakah terpukul dengan ini atau tidak? Karena pemerintahnya bebal ya, gak pusing,” ujar ungkap Koordinator Kontras, Haris Azhar, di Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Dia berharap momentum ini bisa membuat pemerintah resah dan akhirnya berupaya menuntaskan proses hukum kasus pembunuhan Munir. “Kalau resah ya harusnya mau menuntaskan. Kalau dunia internasional saja menghormati, kenapa kita gak bisa,” tanyanya.

Pengukuhan Munir sebagai nama jalan tak hanya dilakukan Belanda. Di Poso, di dekat lokasi pengungsian korban konflik, Munir juga diabadikan menjadi nama jalan. “Ini bukti Munir sangat dihargai di komunitas korban serta orang-orang yang sadar hukum dan HAM, tapi tidak di komunitas politik,” tandasnya

Munir meninggal dunia dalam perjalanan menuju Belanda pada September 2004 silam. Dia diduga diracun saat berada di pesawat Garuda Indonesia.

Dalam kaitan ini, pengadilan telah memvonis Pollycarpus, mantan pilot Garuda dengan hukuman 20 tahun penjara karena diduga terlibat dalam pembunuhan Munir. Pengadilan juga sempat menyidangkan mantan Direktur V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi PR, namun kemudian hakim membebaskan dia

Seketaris Ekeskutif , Komite Aksi solidaritas Untuk Munir, M Choirul Anam mengatakan hambatan dalam penuntasan kasus Munir sangat jelas terlihat oleh aparat penegak hukum terutama di tingkat kejaksaan. Di antaranya janji untuk mengajukan kembali PK sampai saat ini belum dilaksanakan oleh Kejagung dengan alasan salinan putusan kasasi MA belum diterima.

Padahal lanjut dia kasasi MA telah diputus sejak 15 Juni 2009 lalu dan pihaknya sendiri telah mendapatkan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 5 November lalu.

"6 tahun kasus pembunuhan Munir tapi mereka mengabaikan keadilan kasus Munir dengan pelemahan sistematis proses hukum," katanya, Minggu (12/9/2010) lalu.

Tidak hanya itu saja, pelemahan hukum di tingkat kejaksaan juga dapat terlihat dari kecerobohan dan ketidakprofesionalan dalam penyusunan dokumen hukum sehingga upaya hukum yang diambil melemahkan proses hukum terhadap Muchdi."Kejaksaan juga tidak melakukan eksekusi terhadap Rohainil Aini yang telah diputuskan hukuman selama 1 tahun oleh MA. Keadaan eksekusi ini merupakan praktek hukum yang amat tragis," ucapnya lagi.

Selain tingkat kejaksaan, dia menilai pelemahan proses hukum kasus Munir juga terjadi di tingkat kepolisian, dan satgas mafia hukum. Disebutkannya untuk tingkat kepolisian ada ketidakjelasan desk Munir dan kelanjutan berbagai fakta atau temuan untuk langkah hukum berikutnya, baik untuk Muchdi PR ataupun aktor lainnya yang terkait dengan pembunuhan Munir.

"Kami mendesak Kapolri untuk melanjutkan proses investigasi dan menyiapkan fakta dan bukti untuk proses hukum berikutnya serta mendesak Satgas Mafia Pemberantasan Hukum untuk segera memproses laporan dugaan penghilangan barang bukti," tandasnya.

Sementara itu, bagi Suciwati, penghormatan tersebut adalah hadiah ulang tahunnya yang mengejutkan. ""Teman-teman, tolong tagih janji Den Haag itu ya," demikian pesan Suci dalam perayaan hari jadinya di Belanda. "Orang lain yang tahu apa yang dilakukan Munir, bangsanya sendiri kurang menghargai."

Untuk diketahui, jika terealisasi, Munir adalah tokoh Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Belanda. Tiga tokoh lainnya adalah Irawan Sujono di Amsterdam, Mohammad Hatta dan Raden Ajeng Kartini di Haarlem.

Sedangkan anggota Komite Solidaritas untuk Munir (Kasum), Choirul Anam mengatakan, janji menjadikan Munir sebagai nama jalan adalah janji yang diungkapkan Walikota Den Haag tanggal 28 maret lalu. "Saat Suciwati berada di Belanda dalam rangka advokasi dan bertemu berbagai jaringan di sana," kata dia.

Ditambahkan Anam, itu adalah bentuk penghargaan masyarakat Den Haag. "Den Haag adalah komunitas akademik kuat, komunitas HAM," kata dia. "Diharapkan dengan ini, pemerintah Indonesia menyelesaikan kasus pembunuhan Munir."

"Penghargaan ini adalah gerakan melawan lupa. Bahwa Munir pernah berjasa dalam proses transisi dan dibunuh secara keji dan tidak terungkap," tambah dia.

Diungkapkan Choirul Anam, nama Munir juga diabadikan sebagai nama jalan di Blitar. "Di Indonesia Munir sangat dihargai oleh masyarakat, yang jadi problem pemerintah saat ini."

Abadikan Munir Jadi Nama Jalan, Belanda "Pukul Telak" RI 100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.



sikut
Abadikan Munir Jadi Nama Jalan, Belanda "Pukul Telak" RI
. Dapatkan AKURNEWS versi HP di http://news.akur.asia.
Advertisement



Gunakan akun Anda untuk berkomentar:



Apa komentar anda?

Redaksi: redaksi.akurnews@gmail.com
Informasi pemasangan iklan
Klik: Pasang Iklan
Iklan Cespleng
  • ADIT TRANS

    PERSEWAAN MOBIL ADIT TRANS SOLO Sewa Mobil Solo ADIT TRANS www.sewamobilsoloadittrans.com

  • JAMU EMPOT2 SUPER ASLI MADURA

    JUAL JAMU EMPOT SUPER MADURA ASLI HARGA DISTRIBUTOR EMPOT2 SUPER : 55.000 asli madura agar

  • OTORENT 0271-7969998

    MUDIK KELILING SOLO…!!! Sewa mobil Solo  OTORENT akan melayani Anda kemanapun t

Berita Utama
Berita Terhangat
Loading...