Radiasi Nuklir Jepang Tembus Britania

Seperti diwartakan Sky News, radiasi tersebut "amat rendah" dan pemerintah Skotlandia mengatakan bahwa tidak ada ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Jejak radiaoaktif yodium 131 terdeteksi di sampel air yang diambil di kota tersebut, demikian kata Badan Perlindungan Lingkungan Skotlandia (Sepa). Menurut badan tersebut, tingkat radiasi dalam sampel yang dikumpulkan tidak banyak dan sama dengan yang terdeteksi di sejumlah negara Eropa seperti Islandia dan Swiss.

James Gemmill, manajer substansi radioaktif dari lembaga itu, mengatakan, "Konsentrasi yodium yang terdeteksi tidak mengancam keselamatan masyarakat atau lingkungan."

"Terdeteksinya radionuklir dalam tingkat rendah memperlihatkan betapa efektifnya program pemantauan substansi radioaktif di Inggris Raya," tambahnya.

"Sepa memiliki program pemantauan yang menyeluruh untuk mengukur tingkat radioaktif di Skotlandia dan telah meningkatkan penelitian untuk memberikan jaminan kepada masyarakat pada saat ini," tambahnya.

Temuan tersebut melahirkan perdebatan terkait bahayanya untuk masyarakat, tapi para pakar tetap bersikeras bahwa tingkat radiasi itu tidak berbahaya.

Kemarin malam, juru bicara Badan Perlindungan Lingkungan Inggris, Dr. Michael Clark, mengatakan, "Tingkat (radiasi) mungkin meningkat dalam beberapa hari dan pekan ke depan, tapi (jumlahnya) masih tetap tidak akan mencapai tingkat yang membahayakan."

Profesor Richard Wakeford dari Lembaga Perlindungan Radiologi mengatakan bahwa risiko terhadap kesehatan masyarakat "amat rendah". Tapi, Dr. John Large, yang mengawasi penyelamatan kapal selam nuklir Rusia, Kursk, pada tahun 2000, menambahkan, "Terserah pada masyarakat untuk memutuskan apakah penjelasan itu bisa diterima."

Dr. Richard Dixon dari WWF Skotlandia mengatakan, temuan itu menjadi pengingat akan gegabahnya penggunaan tenaga nuklir.

Level yodium-131 yang terdeteksi 450.000 kali lebih rendah dibanding dengan yang terdeteksi di daratan utama Eropa setelah bencana nuklir Chernobyl tahun 1986.

Pemerintah Inggris kini mengumpulkan sampel dari 92 lokasi yang diawasi di seluruh penjuru negara. Sampel udara dicek tiap jamnya dan data itu kemudian diperiksa Met Office (lembaga prakiraan cuaca) di London untuk mencari tahu adanya radiasi yang di luar batas normal.

Tiga buah reaktor di PLTN Fukushima meledak setelah bencana gempa bumi 11 Maret silam di Jepang, sementara reaktor yang keempat terbakar.

Belum lama ini, jejak radioaktif yodium yang terkait dengan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkena dampak bencana gempa bumi di Jepang juga ditemukan di sampel air hujan yang pekan lalu diambil di Massachusetts, Amerika Serikat.

Radioyodium-131 kadar rendah yang terdeteksi di air hujan Massachusetts sama dengan jumlah yang ditemukan di California, Washington, dan Pennsylvania.

Akan tetapi, para pejabat dinas kesehatan mengatakan bahwa polusi tersebut bukan merupakan ancaman bagi pasokan air minum, demikian diwartakan kantor berita Reuters, Senin (28/3).

Para pejabat dinas kesehatan juga mengklaim tidak dapat mendeteksi radiasi dalam sampel air yang diperiksa di Massachusetts.